Sunday 30 October 2011

Teruskan?

     Pernah tidak anda berada dalam situasi ketika anda ingin melakukan sesuatu, tapi anda tidak tahu bagaimana memulai tindakan itu? atau ketika anda sudah mulai untuk melakukannya tiba-tiba anda harus berhenti karena sesuatu dan lain hal, kemudian anda harus melanjutkan kembali untuk meneruskan apa yang telah anda mulai untuk diselesaikan demi mencapai tujuan anda, tapi kemudian timbul kendala bagaimana untuk meneruskannya. Nah inilah posisi saya sekarang ini.
     Saya merasa sangat sulit untuk memulai kembali yang sudah saya mulai. Saya berhenti karena merasa apa yang saya lakukan ini akan sia-sia, tapi kemudia muncul seorang teman yang meyakinkan saya bahwa apa yang saya lakukan ini akan mendapatkan hasilnya, jika saya terus berusaha melakukannya. Tapi timbul kendala baru ketika saya memulai kembali melakukannya, bingung untuk memulai lagi, bingung bagaimana meneruskannya.
     Untuk saat ini saya untuk diam, bukan karena saya berhenti, tapi mencari peluang untuk memulai kembali apa yang telah saya awali. Disini saya mencari kesempatan, mundur satu langkah karena tiba-tiba berhenti untu melakukan lompatan tiga langkah. Saya cuma berharap semoga kesempatan itu ada.
     Ada seorang teman yang teman yang bertanyanya kenapa saya ragu, ini berkaitan dengan postingan saya sebelumnya.  Jadi begini, ketika saya melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan pasti ada rasa pesimis, biasanya rasa itu kecil, tapi dalam hal ini pesimis itu sangat besar mempengaruhi, karena ini menyangkut masalah hati, sangat sulit untuk memastikannya. Mungkin ini dipengaruhi juga karena saya sudah lama tidak melakukan ini. Hal semacam ini terakhir kali saya lakukan kira-kira beberapa tahun yang lalu, kira-kira 2 tahun an lebih, dan itu juga berakhir dengan sangat tidak menyenangkan, kemudian saya bertekad pada tahun pertama saya kuliah harus berhenti, daripada terus merasakan sakit itu. Pada saat ini saya bingung untuk melakukannya, dan karena itulah mengapa rasa pesimis itu sangat besar dan menjadikan saya ragu.

No comments:

Post a Comment