Wednesday 16 May 2012

Tanya Sikap


“Ini bukan masalah komitmen, tapi ini masalah pertimbangan berdasarkan keadaan”, inilah kata hatiku terhadap ego.
Awalnya aku berkeyakinan sepenuhnya, sekarang malah aku yang termasuk memperjuangkan ini untuk berbalik arah.
“Ini masalah pertimbangan orang banyak, tidak lagi aku bisa mengandalkan ego, ini adalah masalah perasaan”, fikir ku.
Teman-teman banyak sekali mengeluarkan keluhan, “kalau terus begini gw ga sanggup, gw mending cabut deh”, kata seorang teman.
Menurut ku ini wajar karena pihak itu tidak ada perasaan, mungkin ini karena mereka atau dia tidak mempunyai pendidikan bahkan pengetahuan tentang itu menurutku.
Pada awalnya aku bersikeras bahwa ini harus dilaksanakan, “ga bisa kawan, ini orang kita, kita harus berjuang untuk itu, apa kalian mau menelantarkannya? Dimana kata kalian itu bahwa sesama kita harus diperjuangkan?”, kata-kata ini keluar dari mulutku.
Disetujui memang, namun pada perjalanannya banyak sekali yang tidak diharapkan terjadi, pada teman-teman yang langsung ikut sangat terjadi ketimpangan, keluhan, sakit hati karenanya. Ini tidak fair menurutku, walaupun aku bukan yang merasakan langsung tetapi dari yang dirasakan teman-teman aku mengerti rasa itu.
Sudahlah itu telah berlalu, sekarang pertanyaannya bagaimana kita merubah itu sekarang, tetapi tidak menyalahi apa yang sudah kita putuskan dari awal, mungkin berubah sikap, tapi bagaimana cara terhormat untuk melakukannya.
“sumpah ga ngerti lagi gw mesti gimana, sekarang kondisinya gini, kalau kita lanjut, mati didalam kita, tapi kalau kita balik abis kita dimakan massa”, kata seorang teman yang ikut memikirkan ini.
“Gw ngerti sob, posisi kita sama, sekarang gimana caranya. Sekarang kita fokus di solusi,gimana kita menanggulangi ini, mesti kita pikir caranya yang matang agar ga ada kesinggung sana-sini”, balasku.
Tidak satu-dua orang yang pusing bahkan aku sendiri pun bingung, antara marah dan kasihan
“sekarang kalau menurut gw kita mesti lihat, seberapa besar kita benci itu orang, dan seberapa besar kita kasihan sama ini orang. Kalau udah kita ukur baru menurut gw kita bisa nentuin apa yang harus kita lakuin”, tutur teman lainnya.
Selama beberapa hari setelah itu banyak sekali beban pikiran aku dan teman-teman. Semuanya berfikir tentang apa yang harus dilakukan dengan menimbang masing-masing efeknya.
Pertemuan hari ini menurutku adalah sesuatu yang sudah sangat membuka jalan terang. Hari ini menyimpulkan dari banyak pikiran masing-masing untuk menentukan kemana kita harus bersikap.
“Oke sekarang kita mesti balik, menimbang daripada kita mati didalam, kalau masalah keluar ada beberapa jalan untuk menanggulanginya”, perkataan temanku menyudahi pertemuan kami.
“Tapi kita mesti ada pertemuaan yang lebih gede boy, supaya kita semua paham dengan kondisi yang ada sekarang”, tuturku menambahkan.
“Oke besok kita mesti ketemu lagi, tolong kalian ajak temen-temen yang lain. Ini sangat perlu teman-teman supaya mesti jelas semuanya”, teman ku melanjutkan omongannya.
Menurut ku sekarang ini sudah mendekati selesainya masalah ini. Sekarang bagaimana kita melaksanakannya sob. Kita tunggu apa yang terjadi esoknya.

No comments:

Post a Comment