“Ini bukan masalah komitmen, tapi ini masalah pertimbangan
berdasarkan keadaan”, inilah kata hatiku terhadap ego.
Awalnya aku berkeyakinan sepenuhnya, sekarang malah aku yang
termasuk memperjuangkan ini untuk berbalik arah.
“Ini masalah pertimbangan orang banyak, tidak lagi aku bisa
mengandalkan ego, ini adalah masalah perasaan”, fikir ku.
Teman-teman banyak sekali mengeluarkan keluhan, “kalau terus
begini gw ga sanggup, gw mending cabut deh”, kata seorang teman.
Menurut ku ini wajar karena pihak itu tidak ada perasaan,
mungkin ini karena mereka atau dia tidak mempunyai pendidikan bahkan
pengetahuan tentang itu menurutku.
Pada awalnya aku bersikeras bahwa ini harus dilaksanakan,
“ga bisa kawan, ini orang kita, kita harus berjuang untuk itu, apa kalian mau
menelantarkannya? Dimana kata kalian itu bahwa sesama kita harus
diperjuangkan?”, kata-kata ini keluar dari mulutku.
Disetujui memang, namun pada perjalanannya banyak sekali
yang tidak diharapkan terjadi, pada teman-teman yang langsung ikut sangat
terjadi ketimpangan, keluhan, sakit hati karenanya. Ini tidak fair menurutku,
walaupun aku bukan yang merasakan langsung tetapi dari yang dirasakan
teman-teman aku mengerti rasa itu.
Sudahlah itu telah berlalu, sekarang pertanyaannya bagaimana
kita merubah itu sekarang, tetapi tidak menyalahi apa yang sudah kita putuskan
dari awal, mungkin berubah sikap, tapi bagaimana cara terhormat untuk
melakukannya.
“sumpah ga ngerti lagi gw mesti gimana, sekarang kondisinya
gini, kalau kita lanjut, mati didalam kita, tapi kalau kita balik abis kita
dimakan massa”, kata seorang teman yang ikut memikirkan ini.
“Gw ngerti sob, posisi kita sama, sekarang gimana caranya.
Sekarang kita fokus di solusi,gimana kita menanggulangi ini, mesti kita pikir caranya
yang matang agar ga ada kesinggung sana-sini”, balasku.
Tidak satu-dua orang yang pusing bahkan aku sendiri pun
bingung, antara marah dan kasihan
“sekarang kalau menurut gw kita mesti lihat, seberapa besar
kita benci itu orang, dan seberapa besar kita kasihan sama ini orang. Kalau
udah kita ukur baru menurut gw kita bisa nentuin apa yang harus kita lakuin”,
tutur teman lainnya.
Selama beberapa hari setelah itu banyak sekali beban pikiran
aku dan teman-teman. Semuanya berfikir tentang apa yang harus dilakukan dengan
menimbang masing-masing efeknya.
Pertemuan hari ini menurutku adalah sesuatu yang sudah
sangat membuka jalan terang. Hari ini menyimpulkan dari banyak pikiran
masing-masing untuk menentukan kemana kita harus bersikap.
“Oke sekarang kita mesti balik, menimbang daripada kita mati
didalam, kalau masalah keluar ada beberapa jalan untuk menanggulanginya”,
perkataan temanku menyudahi pertemuan kami.
“Tapi kita mesti ada pertemuaan yang lebih gede boy, supaya
kita semua paham dengan kondisi yang ada sekarang”, tuturku menambahkan.
“Oke besok kita mesti ketemu lagi, tolong kalian ajak
temen-temen yang lain. Ini sangat perlu teman-teman supaya mesti jelas
semuanya”, teman ku melanjutkan omongannya.
Menurut ku sekarang ini sudah mendekati selesainya masalah
ini. Sekarang bagaimana kita melaksanakannya sob. Kita tunggu apa yang terjadi
esoknya.
No comments:
Post a Comment