Ngomongin soal pertemanan, ada
satu hal yang jadi pertanyaan saya. Ini tentang “tolak ukur penilaian teman”.
Berkaitan dengan pepatah “gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga”.
Mungkin sebagian paham dengan pepatah ini, tapi bagi yang belum saya akan menjelaskannya
sedikit, maksudnya gara-gara kelakuan satu orang maka semua orang dalam
lingkungan itu di cap sama. Pepatah ini menurut saya mempunyai makna bahwa
ketika seseorang melakukan kesalahan, maka kebaikan sebelumnya itu akan
percuma. Orang akan mengkaji kesalahan yang dia lakukan, dengan melupakan
kebaikan sebelumnya, ini saya lihat dari realita yang terjadi di sekitar saya.
Ini sangat dekat hubungannya
dengan pertemanan. Ketika seorang teman melakukan kesalahan, maka kebaikannya
tidak dipandang lagi. Sangat tidak pantas hal itu, teman hanyalah seorang
manusia, dia bisa melakukan kesalahan karena manusia itu tempatnya salah dan
khilaf. Sekarang buka matalah kawan, jangan gara-gara satu kesalahannya kita
menutup segala kebaikan yang dia lakukan. Coba itu dibawakan ke posisi kita,
itu terasa sangat menyakitkan jika kita berada pada posisi dia.
Ada lagi hal yang berkaitan
dengan tolak ukur penilaian teman. Saya sebenarnya masih bingung dengan tolak
ukur orang berteman. Menurut saya tolak ukur seorang itu bisa menjadi teman
adalah ketika kita sepaham, walaupun tidak sepaham tapi dia menghargai
pandangan kita. Menurut saya itu sudah cukup menjadi tolak ukur kenapa dia
menjadi teman kita. Tidak dengan melihat status sosial, kepentingan atau yang
lainnya. Janganlah membeda-bedakan teman seperti itu.
No comments:
Post a Comment