Tuesday 20 December 2011

Mengubah flashdisk menjadi RAM

     Bagaimana mengubah flashdisk menjadi RAM hanyalah mitos dunia komputer. Yang benar adalah mengubah flashdisk sehingga bekerja layaknya RAM. Cara ini disebut virtual memory.
Sebelum mengenal virtual memory saya mo jelasin dikit perbedaan RAM dan harddisk/flashdisk. RAM (random access memory) merupakan hardware komputer yang berguna menyimpan data yang akan di proses oleh prosesor. RAM adalah satu-satunya media penyimpanan yang bisa diakses langsung oleh prosesor. RAM umumnya bersifat volatile alias data didalamnya akan hilang begitu listrik dimatikan.
Harddisk dan flashdisk adalah media penyimpan data yang tidak langsung di proses oleh prosesor. Kedua media penyimpanan ini bersifat non-volatile alias datanya tidak akan hilang meskipun tidak ada sumber daya listrik.
     Baik RAM, flashdisk, harddisk, atau media penyimpanan lainnya memiliki 2 persamaan umum yaitusize dan speed. Size adalah ukuran media tersebut dalam menampung data dalam satuan byte (Kilobyte, Megabyte, Gigabyte, and go on) dan speed adalah kecepatan baca dan tulis data pada perangkat tersebut.
     Virtual memory adalah suatu teknik komputasi dimana harddisk atau penyimpanan lain selain RAM bekerja layaknya RAM. Teknik seperti ini sudah ada sejak tahun 60an. Latar belakang munculnya adalah dikarenakan terbatasnya size dan speed RAM yang ada pada saat itu, sedangkan storage sudah berkembang lebih baik dalam hal size atau speed. Jadi, ketika anda menjalankan suatu aplikasi yang besar dan memakan banyak tempat di RAM, maka sebagian dari data tersebut akan dipindahkan ke virtual memory.
     "Tapi bung, software anu jelas-jelas bilang klo itu tuh mengubah flashdisk jadi RAM!", yah disitulah masalahnya, para developer software-software tersebut sebenarnya sengaja memudahkan hidup anda dengan menghindari istilah rumit macam virtual memory.
     Di Windows, sebenarnya sudah ada fitur virtual memory tanpa harus menginstall software-software tersebut. Jika di distro Linux, virtual memory biasa disebut swap.
     Apakah virtual memory itu "wajib" hukumnya? Tidak, virtual memory bisa diterapkan pada komputer anda ataupun tidak. Jika anda memiliki RAM yang terbatas namun aktifitas komputasi anda besar maka memang sebaiknya menggunakan virtual memory. Namun, jika RAM anda size nya sudah besar, katakanlah 4GB, kemudian aktifitas komputasi anda hanya berkutat pada ngetik, dengerin musik, atau hal sepele lainnya maka boleh tidak menggunakan virtual memory.
     Oh iya, sebaiknya memang harus menggunakan flashdisk daripada harddisk. Dengan menggunakan harddisk sebagai virtual memory maka akan menurunkan speed harddisk. Sebaiknya gunakan flashdisk tersendiri untuk dijadikan virtual memory.
Tapi daripada beli flashdisk untuk virtual memory, lebih baik anda membeli RAM saja.

Begini caranya :
• Masukkan flashdisk ke port komputer(port ini jangan diganggu dengan bergonta-ganti flashdisk, modem, atau yang lainnya, benar-benar harus mempunyai port tersendiri).
• Ganti nama Flashdisk dengan nama “RAM Drive”
• Masuk ke My computer > Properties > Advanced > Setting >
• Klik Tab Anvanced > Change
• Pilih port flashdisk yang kita masukkan tadi
• Pilih custom size
• Untuk mengisi angka pada initial size dan maximum size, komputer membutuhkan paling kurang 5 Mb ruang kosong pada Flashdisk. Jika pada space available tertulis 256 Mb, maka kita tuliskan 251 Mb.
• Klik set > Aplly > OK. Ingat klik Aplly dulu baru OK
• Jika pada komputer tertulis permintaan restart now, klik restart now untuk merestart komputer.
• Nah proses penambahan RAM komputer anda telah selesai.
Yang harus diperhatikan :
• Port USB yang kamu gunakan untuk Flashdisk tidak boleh diganggu gugat lagi. Untuk itu, pilih port USB yang betul-betul anda tidak gunakan sama sekali agar tidak terganggu untuk keperluan lain.
• Jangan sekali kali mencabut flashdisk dari komputer jika komputer masih dalam keadaan hidup, karena akan dapat menyebabkan crash pada komputer kamu.




sumber : http://kehl-bellrose.blogspot.com/2011/11/mitos-mengubah-flashdisk-menjadi-ram.html

Saturday 3 December 2011

30 September


Tuhan sampaikan amarah
Luluh-lantahkan kotaku
Goyangkan bumi panas
Hancurkan indahnya kota
Mungkin itu cara-Mu panggil sebagian orang dikotaku
                Rumah, Bangunan, Gedung tak indah
                Merayap bagaikan tentara perang
                Sejajar, sama tempat ku berdiri
                Tak kokoh lagi
                Tak sombong lagi menjulang kelangit
                Tak seperti kala dia kuat
Bumi indahku bagai kota tak berpenghuni
Kotaku sepi
Tak banyak lagi
Malam tak ramai lagi
Tak seperti gempita malam biasanya
Sebagian orang telah Kau panggil
Termasuk temanku, sahabatku, orang kasihku
Aku tak menghujatmu Tuhan
Mungkin itu sudah takdirnya
Yang dia sepakati dengan-Mu sebelum dikirim ke dunia
                Tak ada lagi tawa candanya
                Hilang sudah ramahnya
                Terkubur bersama jasadnya
                Tinggalkan pusara untuk kita
                Rumah terakhir nan abadi sang jasad
                Tempat renungan bagi nan hidup
Hilang semua cita mu
Musnah semua harap mu
Bumi ini sudah bukan tempatmu
Kau tinggalkan aku, keluargamu, sahabatmu
Menyisakan bekas kenangan denganmu
Canda tawamu
Ramah bicaramu
                Tak kujadikan itu sebuah penyesalan
                Tak kujadikan itu sebuah hujatan
                Kujadikan itu sebuah kenangan
                Kenangan indah bersamamu
                Untuk selamanya

Ardila Hermaniar Tulasmi
Lahir tanggal 17 Mei 1992
Wafat tanggal 30 September 2009
Seorang sahabat yang telah mendahului

Friday 2 December 2011

Pengecut

     Aku seorang pengecut. Benar, katakanlah. Melakukan tak semudah membayangkan. Hanya spekulasi yang berani ku lakukan, tapi realisasi sangat jauh dari harapan. Jangan untuk menyudahi, melanjutkan saja aku tak mampu. Sebatas memulai saja mungkin, tapi itu jauh dari harapan. Ingin menyudahi langkah ini. Bagian dari rencana, langkah cepat untuk menyudahi kemudian melanjutkan dengan langkah baru. Sekarang masih sebatas rencana, belum ada realisasi. Masih takut untuk mengambil konsekuensi. Benar itulah pengecut, tapi sayang itu aku.

Metodologi Diskusi

Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan adanya hubungan dengan manusia lain. Tidak hanya hubungan secara fisik saja tapi juga hubungan ide diantara mereka. Hubungan ide antara satu manusia dengan manusia lain disebut sebagai komunikasi.
Dalam proses komunikasi, seseorang mengirimkan pesan kepada penerima pesan dengan harapan adanya reaksi terhadap pesan tersebut. Jadi komunikasi akan terjadi jika terdapat tiga hal yaitu pengirim pesan, pesan itu sendiri dan terakhir penerima pesan.
Pesan merupakan ide / pikiran manusia yang didapat melalui berbagai cara. Ada secara inderawi, ada secara akli, intuisi dan lain sebagainya. Ide yang ada merupakan cerminan dari realitas yang ada.  Tak mungkin ide manusia merupakan cerminan dari yang tiada. Yang tiada tak mungkin memberikan efek, termasuk efek terhadap pengetahuan manusia.
Untuk memudahkan manusia dalam berpikir, manusia melakukan abstraksi terhadap cerminan dari realitas. Abstraksi tersebut dinamakan dengan bahasa. Bahasa terdiri atas simbol-simbol yang menggambarkan konsepsi manusia tentang realitas.
Dalam komunikasi, simbol-simbol tersebut bersifat material agar bisa diindera oleh penerima pesan sehingga bisa ditanggapi olehnya. Simbol yang merupakan alat komunikasi tersebut merupakan kesepakatan masyarakat, sehingga ia bisa digunakan bersama-sama dan komunikasi dapat mencapai tujuannya. Jika simbol yang digunakan oleh berbeda antara pengirim peesan dan penerima pesan maka komunikasi akan gagal, ide yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan tidak dimengerti oleh penerima pesan.
Begitu juga dengan pemaknaan terhadap simbol yang sama, ia harus disepekati bersama oleh pengirim dan penerima pesan. Jika makna suatu simbol tidak sama antara yang dimaksud oleh pengirim pesan dan yang dimengerti oleh penerima pesan, maka komunikasi akan gagal. Contoh yang sering diceritakan adalah pemaknaan ka “atos” antara orang Jawa dengan orang Sunda. Orang Jawa memaknai “atos” dengan makna keras, sedangkan orang Sunda memaknai sebagai makna “sudah”.
Jadi dalam suatu komunikasi harus ada kesamaan bahasa dan makna yang dipakai  / dipahami oleh pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu, bahasa juga harus menunjuk pada realitas yang sama. Jika ada komunikasi menggunakan kata “kucing” dengan makna yang sama tetapi realitas yang ditunjuk berbeda, maka komunikasipun akan gagal. Jadi dalam suatu komunikasi dapat disimpulkan harus ada kesesuaian antara bahasa, pikiran dengan realitas yang dimaksudkan.
Sebagian orang mengatakan bahwa pemaknaan terhadap suatu simbol oleh seseorang tidak sama dengan orang lain. Begitu juga dengan penunjukan suatu makna terhadap suatu realitas. Sehingga mereka menyimpulkan bahwa kebenaran menurut seseorang tidak sama dengan kebenaran menurut orang lain. Dengan kata lain, kebenaran bernilai relatif. Pemahaman demikian tidaklah tepat. Jika demikian adanya, maka seseorang tidak dapat memastikan kebenaran. Sehingga apapun yang dikomunikasikan tidak akan pernah sesuai dengan tujuan berkomunikasi. Lalu, bagaimana dengan pernyataan-pernyataan mereka?. Konsekuensinya, apapun yang mereka ucapkan harus diabaikan.
Antara satu manusia dengan manusia lain memang memiliki perbedaan. Namun harus diketahui juga bahwa antara mereka juga memiliki kesamaan. Kesamaan antara satu orang dengan orang lain adalah dalam kaidah-kaidah berpikirnya, misalnya. Tidak mungkin ada interaksi, dalam hal ini komunikasi jika tidak ada kesamaan antara satu dengan lainnya. Selain itu, kesamaan pikiran antara manusia satu dengan yang lainnya bisa dihasilkan melalui kesepakatan-kesepakatan. Misalnya kesepakatan bahwa kata “manusia” digunakan untuk mewakili hewan yang berpikir.
Dalam berkomunikasi, yang dimaksud dengan pesan adalah pikiran yang dinyatakan oleh pengirim pesan. Maka membicarakan tentang kebenaran pikiran merupakan suatu hal yang diperlukan. Komunikasi akan berjalan dengan baik jika pesan (pikiran) bernilai benar.
Kebenaran suatu pikiran haruslah memenuhi dua syarat yaitu syarat bentuk dan syarat isi. Syarat bentuk berkaitan kesesuaian susunan-susunan pikiran dengan kaidah berpikir manusia. Sedangkan syarat isi berkaitan dengan kesesuaian dengan realitas (kenyataan). Kebenaran bentuk diuji secara deduktif sedangkan kebenaran isi diuji dengan metode induktif.
Kaidah berpikir manusia secara garis besar dibagi menjadi tiga yang dikenal dengan Prima Principia. Ketiga hal tersebut adalah:
1.                Prinsip berpikir
Prinsip ini menyatakan bahwa sesuatu adalah sesuatu itu sendiri; A adalah A.
2.                Prinsip non-kontradiksi
Prinsip ini menyatakan bahwa sesuatu bukan selain sesuatu itu:; A bukan selain A; A tidak sama dengan selain A.
3.                Prinsip Menolak kemungkinan ketiga.
Prinsip ini menyatakan bahwa pikiran manusia hanya bisa menunjuk sesuatu atau selainnya saja. Sesuatu atau selainnya saja; A atau selain A.
Kaidah-kaidah berpikir manusia diatas merupakan bentuk konsistensi pikiran terhadap pikiran sebelumnya. Sedangkan kebenaran isi merupakan bentuk konsistensi pikiran terhadap kenyataan yang dimaksud oleh pikiran tersebut. Kesalahan pesan dalam sebuah komunikasi dapat dikategorikan menjadi dua; yaitu kesalahan yang tidak disadari dan ksalahan yang disadari. Kesalahan yang disadari biasa disebut dengan kebohongan.
Kebutuhan manusia akan pengetahuan adalah kebutuhan yang sangat mendasar. Kebutuhan ini sangat menentukan keberhasilan kehidupan seorang manusia. Pengetahuan digunakan manusia untuk menentukan tujuan dan cara mencapai tujuan. Tanpa pengetahuan kehidupan manusia menjadi tidak berarti.
Keterbatasan seorang manusia untuk mendapatkan pengetahuan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhannya yang sangat banyak. Keterbatasan fisik, latar belakang, waktu, dan tempat misalnya menyebabkan pengetahuan yang didapatkan juga terbatas. Sehingga ia membutuhkan yang lain untuk melengkapi kekurangannya. Ia membutuhkan pengetahuan orang lain untuk memenuhi kenutuhannya akan pengetahuan.
Diskusi merupakan metode untuk mendapatkan pengetahuan baru. Pengetahuan seseorang yang didapatkannya di luar diskusi disampaikan kepada peserta diskusi lain sehingga peserta diskusi akan mendapatkan pengetahuan baru. Namun pengetahuan baru tersebut tidak dapat langsung dibenarkan. Ia harus diuji terlebih dahulu baik dari segi bentuk maupun dari segi isi. Sehingga pengetahuan yang disampaikan dapat dipastikan kebenarannya.
Untuk berjalannya proses diskusi degan baik maka ada syrat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah;
1.                Adanya perbedaan
Karena tujuan diskusi adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru maka harus ada perbedaan pengetahuan antara satu dengan yang lainnya tentang sesuatu yang didiskusikan.
2.                Adanya kesamaan
Hubungan dalam hal ini adalah hubungan pikiran satu orang dengan orang lain hanya akan terjadi jika ada kesamaan. Kesamaan ini bisa berupa kesamaan prinsip berpikir, kesamaan bahasa yang dipahami, masalah yang dibicarakan maupun kesamaan tujuan. Jika seseorang berdiskusi namun tujuannya bukan untuk mendapatkan pengetahuan baru yang benar, misalnya untuk memaksakan pendapatnya, maka diskusi tidak akan berjalan dengan baik.
Selain kesamaan yang disebutka di atas, harus ada kesamaan juga dalam menilai kebenaran suatu pemikiran. Kriteria kebenaran yang harus disepakati adalah;
1.                Kebenaran bersifat universal
Kebenaran suatu pemikiran harus bernilai universal, artinya berlaku untuk kapanpun dan dimanapun. Jika tidak demikian maka peserta diskusi yang tempat dan waktu mendapatkan pengetahuan baru tersebut berbeda tidak dapat menerima kebenaran tersebut.
2.                Kebenaran bersifat mutlak
Tanpa pandangan tersebut, maka diskusi akan sis-sia. Apapun pengetahuan baru yang ada dalam sebuah diskusi tidak dapat diterima sebagai kebenaran. Sehingga semua perkataan yang dikemukakan dalam sebuah diskusi tidak berbeda dengan kebohongan, ketidakwarasan dan omong kosong.
3.                Kebenaran bersifat manusiawi
Artinya bahwa pengetahuan yang disampaikan secara alamiah dapat diterima atau dimengerti oleh manusia. Tak perlu ada rekayasa seperti melalui bujukan, paksaan atau paksaan. Jika ada rekayasa seperti itu maka perlu dipertanyakan kebenarannya. Kebenaran akan diterima jika hal itu memang sebuah kebenaran, diakui secara lisan atau tidak.
4.                Kebenaran bersifat argumentatif
Dalam sebuah diskusi, pembuktian terhadap kebenaran sebuah pendapat atau pengetahuan baru harus dimiliki. Argumentasi digunakan untuk menjelaskan proses mendapatkan pengetahuan baru tersebut sehingga orang lain dapat menilai kebenarannya dari proses tersebut.
Argumentasi adalah proses bergeraknya suatu pengetahuan yang menjadi patokan menuju pengetahuan baru (kesimpulan). Dalam menilai kebenaran dan keabsahan argumentasi, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah kebenaran dari isi pengetahuan yang menjadi pijakan. Kedua adalah keabsahan penyusunan pengetahuan-pengetahuan pijakan menjadi suatu kesimpulan (proses pengambilan kesimpulan).
5.                Kebenaran bersifat ilmiah
Ini dimaksudkan agar kebenaran suatu pengetahuan dapat dibuktikan oleh orang lain bahwa pengetahuan tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada. Kebenaran yang tidak dapat dibuktikan oleh orang lain tidak dapat didiskusikan. Artinya bahwa kebenaran tersebut tidak dapat dihukumi untuk orang lain.

Dalam sebuah diskusi terkadang terdapat alasan tentang suatu pendapat yang bukan merupakan argumentasi, yang disebut dengan pebenaran. Pembenaran biasanya dilakukan dengan mengandalkan emosi, otoritas, ketakutan atau sekedar kekeliruan berpikir. Contoh dari pembenaran adalah sebuah pernyataan “Jangan masuk HMI!”  “karena senior saya bilang begitu”, atau “karena beberapa alumni HMI menjadi politikus” atau “karena anak HMI jarang pake baju koko”  dan lain sebagainya.
Sebagaimana dikatakan diatas bahwa diskusi dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan baru. Sedangkan pengetahuan dibutuhkan untuk menentukan tujuan dan cara mencapai tujuan. Maka pengetahuan hanya bernilai jika digunakan untuk hal itu. Pengetahuan yang tidak digunakan bearti suatu kesia-siaan. Kesia-siaan adalah suatu kerugian. Kebodohan manusia dikategorikan menjadi dua yaitu kebodohan karena tidak adanya pengetahuan dan kebodohan karena tidak menggunakan pengetahuan yang dimiliki.
Yakin Usaha Sampai!!!